![]() |
cakrawalasaktijambi.com |
cakrawalasaktijambi.com,- Setelah sempat terlihat saling mendukung, keduanya kini terlibat dalam konflik terbuka yang berdampak pada sektor politik hingga ekonomi.
Hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
dan miliarder teknologi Elon Musk memasuki fase baru yang penuh ketegangan.
Puncak ketegangan terjadi pada Kamis (5/6/2025) waktu
setempat. Dalam pidato di Ruang Oval Gedung Putih, Trump menyampaikan kritik
pedas terhadap Musk, yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung sekaligus
donatur kampanyenya.
Trump menyebut hubungan mereka kini berada di ujung tanduk.
“Elon dan saya memiliki hubungan yang hebat. Saya tidak tahu apakah kami akan
tetap seperti itu lagi,” katanya.
“Saya sangat kecewa dengan Elon. Saya telah banyak membantu
Elon,” ujar Trump dengan nada tinggi di hadapan Kanselir Jerman Friedrich Merz,
sebagaimana dikutip AFP, Jumat (6/6/2025).
Pernyataan Trump langsung dibalas oleh Musk melalui platform
media sosial miliknya, X. Ia menyebut Trump sebagai pribadi yang tidak tahu
berterima kasih. Tak hanya itu, Musk juga menyindir keterkaitan Trump dengan
skandal Jeffrey Epstein.
Presiden AS berusia 78 tahun tersebut bahkan menyebut Musk
“gila” dan mengeklaim bahwa bos Tesla dan SpaceX itu diminta mundur dari
jabatannya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Ia menambahkan, kondisi
fisik Musk yang semakin kurus menjadi salah satu alasannya.
"Semoga harimu menyenangkan, DJT!" tulis Musk
dalam unggahan bernada sindiran, merujuk pada inisial Donald John Trump.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menanggapi
unggahan Musk sebagai bentuk kekecewaan pribadi.
Ia menyebut Musk frustrasi karena kebijakan-kebijakannya
tidak masuk dalam rancangan undang-undang anggaran pemerintah, yang sebelumnya
dijuluki Trump sebagai One Big Beautiful Bill.
Ketegangan makin meruncing ketika Musk menyebut bahwa Trump
tak akan mampu memenangi pilpres AS 2024 tanpa bantuannya. Ia bahkan menyatakan
persetujuannya atas seruan pemakzulan Trump dari seorang pengguna X, hanya
dengan satu kata: “Ya”.
Selain itu, Musk juga mengecam kebijakan tarif global ala Trump yang dinilainya bisa memicu resesi ekonomi. sumber : kompas.com (Red : tazky)
0 comments:
Post a Comment