![]() |
cakrawalasaktijambi.com |
cakrawalasaktijambi.com,- Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang potensi pecahnya Perang Dunia III, usai Trump menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin “bermain api” karena terus melanjutkan agresi terhadap Ukraina.
Pernyataan Medvedev disampaikan melalui akun media sosial X, dikutip NDTV pada Kamis (29/5/2025). Ia merespons komentar Trump yang mengindikasikan kemungkinan diberlakukannya sanksi baru terhadap Moskow, menyusul serangan rudal dan drone Rusia yang menewaskan puluhan warga sipil di Ukraina.
“Mengenai kata-kata Trump tentang Putin yang ‘bermain api’ dan ‘hal-hal sangat buruk’ terjadi di Rusia, saya hanya tahu satu hal yang sangat buruk—Perang Dunia III. Saya harap Trump memahami ini!” tulis Medvedev, yang pernah menjabat sebagai Presiden Rusia (2008–2012) dan Perdana Menteri (2012–2020).
Ketegangan meningkat setelah Trump menyuarakan kekecewaannya atas kegagalan menghentikan perang, yang sebelumnya ia klaim bisa diselesaikan dalam 24 jam. Kecaman Trump memuncak setelah serangan drone terbesar oleh Rusia menewaskan sedikitnya 13 orang di Ukraina.
Dalam pernyataannya pada hari Selasa, Trump memperingatkan Putin tentang konsekuensi serius. “Yang tidak disadari Vladimir Putin adalah bahwa jika bukan karena saya, banyak hal yang sangat buruk sudah akan terjadi pada Rusia, dan maksud saya sangat buruk. Dia bermain api!” ujarnya. Meski tidak merinci bentuk sanksi, laporan Wall Street Journal dan CNN menyebut Trump tengah mempertimbangkan sanksi baru yang bisa diumumkan secepatnya minggu ini.
Sementara itu, pemerintah Rusia belum merespons langsung komentar Trump. Namun, Moskow tetap menyalahkan Ukraina atas kebuntuan diplomatik yang terjadi dan menegaskan bahwa invasi yang dimulai sejak Februari 2022 adalah reaksi atas meningkatnya serangan dari pihak Kyiv.
Pihak berwenang Rusia juga melaporkan bahwa hampir 150 drone Ukraina telah dicegat dalam beberapa hari terakhir, termasuk 33 unit yang diarahkan ke wilayah Moskow.
sumber : sindonews
red : tazky